Penyakit jantung masih merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi secara global, termasuk juga di Indonesia. Banyak hal yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sebagai upaya penanggulangan penyakit jantung, tetapi menurut data sampai saat ini masih belum menunjukkan penurunan.
berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular, yang salah satunya adalah penyakit jantung, merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia.
Dari data yang ada menyebutkan bahwa jumlah kematian akibat penyakit jantung menyumbang angka 32% dari angka kematian secara global, dengan perkiraan mencapai 17,9 juta orang per tahun.
Penyakit jantung di Indonesia, menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler yang lainnya, yaitu stroke (Data dari Kementerian Kesehatan RI)
Data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas 2018), menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan kasus atau prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur mencapai 1,5 persen.
Pada tahun 2018, prevalensi penyakit jantung didominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan persentase sebanyak 1,6 persen. Angka tersebut hanya terpaut sedikit diatas dari kasus penyakit jantung pada jenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 1,3 persen.
Penyebab utama penyakit jantung di Indonesia menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) adalah pola hidup tidak sehat. Hal ini senada dengan data dari Kementerian Kesehatan RI, yang menyebutkan tingginya kasus penyakit jantung di Indonesia disebabkan oleh masih buruknya gaya hidup pengidapnya, seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak seimbang. PERKI juga menyebutkan, kalo kedua faktor tersebut menyebabkan meningkatnya risiko mereka yang mengidap penyakit jantung, untuk mengalami henti jantung mendadak (sudden cardiac death).
Secara umum bisa dijelaskan, bahwa penyakit jantung disebabkan oleh adanya kerusakan, peradangan, penyumbatan, atau kelainan pada otot, jantung, serta pembuluh darah di sekitarnya. Penyakit jantung juga sangat berkaitan erat dengan peristiwa aterosklerosis yaitu penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak pada dinding jantung. Kolagen memiliki peran besar terhadap kesehatan pembuluh darah. Tanpa kolagen yang cukup, pembuluh darah bisa menjadi kaku, lemah, atau rapuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis yang menjadi penyebab serangan jantung dan stroke.
Angka kecukupan kolagen pada tubuh ternyata juga terbukti bisa menurunkan resiko penyakit jantung. Karena kolagen berfungsi untuk menguatkan struktur pembuluh darah di tubuh hingga ke arteri. Tanpa kolagen yang cukup, arteri tak akan bisa bekerja maksimal mengalirkan darah dalam tubuh, hal ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih berat.
Peneliti berpendapat bahwa terdapat manfaat suplemen kolagen untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini bisa terjadi, karena kolagen berperan dalam menyediakan komponen struktur untuk arteri (arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh). Selain memperkuat struktur pembuluh darah, kolagen juga berperan untuk meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Dengan jumlah kolagen yang cukup, maka arteri akan menjadi lebih kuat, fleksibel dan elastis.
Kondisi dimana pembuluh arteri kurang fleksibel dan elastis dapat menyebabkan keadaan aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah arteri tubuh. Seseorang dengan aterosklerosis, besar kemungkinan untuk terjadi serangan jantung dan stroke. Dalam studi yang dilakukan selama 6 bulan, pada 31 orang dewasa yang sehat, diberi perlakuan dengan rutin mengonsumsi 16 gr kolagen setiap hari. Pada 31 orang ini terjadi penurunan yang signifikan dalam ukuran kekakuan arteri dari awal hingga akhir penelitian, yang berarti arterinya menjadi lebih elastis. Selain itu, kadar kolesterol baik (HDL) mereka naik rata-rata 6 persen. Seperti yang kita ketahui, HDL ini merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung, termasuk aterosklerosis.
Sehingga kesimpulannya, mengkonsumsi kolagen secara rutin berperan dalam meningkatkan elastisitas dan fleksibilitas pembuluh darah arteri kita, dan membantu dalam mengurangi resiko penyakit jantung.
Sofi Kolagen hadir sebagai bagian dari solusi untuk kecukupan kolagen tubuh kita, sehingga elastisitas dan fleksibilitas pembuluh darah kita tetap terjaga baik, dan agar kita semakin jauh dari resiko terkena penyakit jantung.
dfgdfg
skbdkjbf